LAPORAN
PENELITIAN BIOLOGI
FOTOSINTESIS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Disusun Oleh :
1.
Farhana Dwi Annafi (XII MIPA 3, 06)
2.
Khoirul Latifah (XII MIPA 3, 09)
3.
Mustika Sari (XII
MIPA 3, 11)
4.
Nur
Hasan Syarif Hidayat (XII MIPA 3, 14)
5.
Siti Anisa Shofiani (XII MIPA 3, 19)
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
SMA
NEGERI 2 WATES
WATES
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul : LAPORAN
PENELITIAN BIOLOGI FOTOSINTESIS dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah diajukan sebagai
tugas Biologi yang diberikan oleh guru bidang studi kepada kami untuk memenuhi
syarat dalam mencapai nilai tugas Biologi kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 2 Wates.
Kami sangat berterima kasih kepada guru pembimbing kami
selaku guru Biologi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada
kami serta kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Kami menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jaug
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik san saran kepada setiap pembaca demi
penyempurnaan proposal penelitian selanjutnya.
Wates, 14 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB
I PENDAHULUAN 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian 1
D. Manfaat Penelitian 2
E. Hipotesis 2
F. Variable 2
BAB
II KAJIAN PUSTAKA 3
A. Pengertian 3
B. Klorofil Tumbuhan 4
BAB
III METODELOGI
PENELITIAN 8
A. Metode Penelitian 8
B. Tempat Penelitian 8
C.
Waktu Penelitian 8
D. Alat dan Bahan 8
E. Cara Kerja 9
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
11
A. Ingenhousz 11
1. Data Hasil Penelitian 11
2. Pembahasan 11
3. Diskusi 13
B. Sachs 15
1. Data Hasil Penelitian 15
2. Pembahasan 15
3. Diskusi 15
BAB V PENUTUP 17
A.
Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR
PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Secara sederhana, keseluruhan proses
kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka
ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan
polisakarida.
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk
proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada
didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.
B.
Rumusan Masalah
a. Ingenhousz
1.
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kecepatan fotosintesis hidrila?
b. Sachs
1.
Bagaimana pengaruh cahya matahari terhadap proses fotosintesis pada daun
dadap?
C.
Tujuan Penelitian
a. Ingenhousz
1.
Membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan cahaya
2.
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum
b. Sachs
1.
Peserta didik mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
2.
Peserta didik mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
D.
Manfaat Penelitian
a. Ingenhousz
1.
Dapat mengetahui bahwa fotosintesis itu memerlukan cahaya
2.
Dapat mengatahui bahwa fotosintesis itu menghasilkan amilum
b. Sachs
1.
Dapat mengetahui zat-zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
2.
Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
E.
Hipotesis
a. Ingenhousz
1.
Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena,
klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
2.
Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju
fotosintesis.
b. Sachs
Karena pada proses fotosintesis tumbuhan
membutuhkan cahaya matahari, untuk pembentukan karbohidrat, maka cahaya
matahari sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis.
F.
Variabel
a. Ingenhousz
1.
Variabel
bebas : cahaya dan NaHCO3
2.
Variabel
control : tanaman hydrilla
3.
Variabel
terikat : gelembung oksigen (O2)
b. Sachs
1.
Variabel
bebas :daun
singkong
2.
Variabel
control : alkohol
3.
Variabel
terikat : daun
dadap
BAB II
KAJIAN PUSAKA
A.
Pengertian
Fotosintesis berasal dari kata foton yang
berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah
proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap
energi cahaya matahari.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di
atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,
yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses
sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme
fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut
sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai
produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis
adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap
dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk
(senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis
dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air
bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu
molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk
sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil
konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun
molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat
penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain
itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan
kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam
proses-proses di dalam tubuh.
B.
Klorofil Tumbuhan
Seperti organisme lainnya, tanaman
tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel
tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan
tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki
oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal
dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna
hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel
penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun.
Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di
permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter
persegi.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas.
Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun
(klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman,
yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang
(spons).
Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan
biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis.
Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan
merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan
beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir
hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan
dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut
grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
1. klorofil-a: C55H72O5N4Mg,
berwarna hijau tua
2. klorofil-b: C55H70O6N4Mg,
berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang
terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa
dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe.
Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas
menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan
pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan
biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air).
(Dwidjoseputro, 1994:18)
·
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil :
1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam
kromosom.
2. Cahaya
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan
yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat
kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka
menjadi hijau kekuning-kuningan.
3.
Oksigen
4.
Karbohidrat
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu
menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5.
Nitrogen Magnesium
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu
condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat
tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6. Air
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan
desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di
musim kering.
7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di
dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada
unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
8. Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu
kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan
tetapi yang paling baik ialah antara 26ºC-30ºC.
·
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi
pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang
pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz
(1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam
bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan
diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu
diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah
diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan
oksigen.
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau
tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas
permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan
sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan
epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan
jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di
dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi
gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal
transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan
infeksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam praktikum proses fotosintesis ini adalah metode eksperimen.
B.
Tempat Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di
Laboratorium Fisika
SMA Negeri 2 Wates.
C.
Waktu Penelitian
Percobaan
dilaksankan pada pukul 12.30 WIB hari Kamis, 3 September 2016.
D.
Alat dan Bahan
a.
Ingenhousz
1.
Alat :
a.
5 gelas beker 1000
ml
b.
5 corong kaca
c.
5 tabung reksi
d.
Termometer
e.
1 ember besar
f.
15 kawat penggantung
g.
Penggaris
2.
Bahan :
a.
Tanaman air (Hyrilla Verticillata)
b.
Air panas
secukupnya
c.
Es batu secukupnya
d.
½ sdm NaHCO3
b.
Sachs
1.
Alat :
a.
1 gelas beker 100
ml
b.
Aluminium foil / karbon hitam
c.
1 tabung reaksi
d.
1 gunting
e.
1 pinset
f.
I kaca arloji
g.
1 pembakar bunsen
h.
1 kaki tiga
i.
Penjepit tabung
reaski
j.
1 kassa asbes
2.
Bahan :
a.
2 tanaman berdaun
b.
Alkohol secukupnya
c.
Larutan yodium
(lugol) secukupnya
d.
1 wadah korek api
E.
Cara Kerja
a.
Ingenhousz
1.
Ikatlah beberapa
helai tanaman air Hydrilla verticillata
dan masukkan ke dalam lima corong kaca secara terbalik (pangkal di dalam
corong). Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas dan
kuantitasnya.
2.
Rangkailah 5
perangkat percobaan seperti pada gambar di atas. Merangkai perangkat percobaan
harus dilakukan di dalam air agar tidak ada gelembung udara di dalam tabung
reaksi.
3.
Berilah perlakuan
sebagai berikut :
a.
Perangkat A
diletakkan di tempat yang terkan acahaya matahari langsung.
b.
Perangkat B
diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya matahari langsung.
c.
Perangkat C diberi
air panas hingga suhu mencapai 400C dan diletakkan di tempat yang
terkena matahari langsung.
d.
Perangkat D diberi
es batu hingga suhu mencapai 100C dan diletakkan di tempat yang
terkena cahaya matahari langsung.
e.
Perngkat E diberi ½
sdm NaHCO3 dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung.
4.
Perhatikan
gelembung-gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung rekasi sehingga
membentuk rongga udara.
5.
Pengamatan
dilakukan selama 15 menit. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan. Ujilah
gelembung udara yang muncul dengan menggunakan bara api.
b.
Sachs
1.
Carilah tanaman di
sekitarmu yang terkena cahaya matahari langsung.
2.
Tutuplah salah satu
daunnya dengan menggunakan aluminium foil atau kertas karbon, lalu biarkan
selama satu malam.
3.
Petiklah daun yang
ditutupi aluminium foil atau kertas karbon dan selembar daun yang tidak
ditutupi.
4.
Lakukan uji amilum
dengan langkah sebagai berikut :
a.
Rebuslah daun dalam
air mendidih selama beberapa menit hingga layu
b.
Masukkan daun yang
telah layu ke dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya
c.
Cucilah daun di
bawah air mengalir
d.
Tetesilah daun
dengan larutan yodium (lugol) dan amatilah perubahan warnanya.
5.
Catatlah hasil
pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan.
6.
Buatlah laporan
tertulis hasil percobaan Sachs ini.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
a.
Ingenhousz
1.
Data Hasil Penelitian
Perangkat
|
Perlakuan Percobaan
|
Banyaknya
gelembung gas*
|
Uji bara api
(Nyala/tidak)
|
A
|
Cahaya langsung
|
+ + +
|
|
B
|
Tempat teduh
|
+
|
|
C
|
Air hangat + cahaya langsung
|
+ +
|
|
D
|
Es batu + cahaya langsung
|
-
|
|
E
|
NaHCO3+ cahya langsung
|
+ + + +
|
Keterangan :
-
= tidak ada
+ = sedikit
+ + = sedang
+ + + = banyak
+ + + + = banyak sekali
2.
Pembahasan
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas
ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen
yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2
dari penguraian air.
Pada gelas kimia A
yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses
fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung
yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2
terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses
fotosintesis oleh Hydrilla sangat
sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah
tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia B
dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses
fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah
CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyk untuk melakukan proses
fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak
sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama
memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang
tersedia tidak sama.
Pada gelas kimia C
yang ditambahkan air hangat dan cahaya matahari langsung berbeda dengan
percobaan yang kelompok kami lakukan bukan malah tidak terjadi fotosintesis
tetapi malah menghasilkan gelembung yang banyak hal ini disebabkan jarak antara
pemberian air panas terlalu lama dan jika air tidak segera dikurangi saat
menambahkan air panas hal itu juga berpengaruh pada proses fotosintesis
tanaman.
Pada gelas kimia D
diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3
dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air,
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2
+ H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis
dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang
diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi
tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang
terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses
fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia
banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah,
sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit
mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Pada gelas kimia E
yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya ditambahkan es batu, ternyata
gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses fotosintesis pada gelas kimia
D berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang rendah enzim –
enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak reaksi kimia yang dialamikan oleh
enzim menjadi lambat sekali.
Dari hasil
percobaan, semua tanaman Hydrilla
verticillata pada setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan
terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji
coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat
menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara
yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api
dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan,
ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan
bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini
ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung
reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
3.
Diskusi
1.
Pada percobaan
tersebut, sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, variabel terikat, variabel
pengganggu (variabel yang tidak diinginkan)?
è Variabel bebas :
cahaya dan NaHCO3
Variabel
kontrol : tanaman hydrilla
Variabel
terikat : gelembung oksigen (O2)
Variabel
pengganggu : tangan-tangan manusia
2.
Mengapa percobaan
tersebut dilakukan di dalam air?
è Percobaan tersebut dilakukan di dalam air karena agar
dapat melihat gelembung udara yang dihasilkan oleh hydrilla secara jelas.
3.
Apakah tujuan
penggunaan senyawa NaHCO3 pada percobaan E?
è Tujuan pemberian atau penambahan NaHCO3 adalah
untuk menambahkan kandungan CO2 yang terdapat dalam air.
4.
Bandingkan
perangkat percobaan A, B, C, D, dan E, manakah yang menghasilkan paling banyak
gelembung gas? Uraikan mulai dari yang paling banyak hingga yang paling
sedikit!
è Yang paling banyak ke yang paling sedikit
:
E, C, A, B, D
5.
Adakah yang tidak
menghasilkan gelembung gas? Mengapa!
è Percobaan ke D tidak menghasilkangelembung. Hal ini
terjadi karena pada suhu yang rendah enzim-enzim banyak yang tidak aktif
sehingga banyak reaksi kimia yang dialamikan oleh enzim menjadi lambat sekali.
6.
Gelembung gas
apakah yang dihasilkan pada percobaan? Bagaimana cara membuktikannya?
è Gelembung O2. Membuktikan dengan cara memberi
bara api ke dalam tabung reaksi yang sudah dibuang airnya.
7.
Berdasarkan
percobaan di atas, tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis?
è Suhu dan cahaya
8.
Berdasarkan
percobaan di atas, faktor manakah yang paling efektif untuk berlangsungnya
proses fotosintesis?
è Dengan NaHCO3+
cahya langsung
9.
Tuliskan reaksi
sederhana fotosintesis?
6CO2
+ 6H2O + cahaya à C6H12O6 + 6O2
10. Buatlah kesimpulan atas percobaan ini !
è Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas
oksigen. Pada percobaan kelompok kami saat air dingin dicampur dengan air
panashingga suhunya mencapai 40 derajat, gelembung tetap banyak.
è Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya
proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat
proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Tetapi berbeda
dengan percobaan yang kelompok kami lakukan bukan malah tidak terjadi
fotosintesis tetapi malah menghasilkan gelembung yang banyak hal ini disebabkan
jarak antara pemberian air panas terlalu lama dan jika air tidak segera
dikurangi saat menambahkan air panas hal itu juga berpengaruh pada proses
fotosintesis tanaman. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses
fotosintesis menjadi maksimal.
è Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup atau optimal)
akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, tetapi bila cahaya yang
tersedia sedikit proses fotosintesis menjadi lambat.
è Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan
mengakibatkan proses fotosintesis akan berjalan dengan cepat karena CO2
merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
è Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbondioksida yang tersedia
berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
b.
Sachs
1.
Data Hasil Pengamatan
Daun
|
Perlakuan Percobaan
|
Warna Daun
|
|||
awal
|
Setelah direbus
|
Setelah direndam alkohol panas
|
Setelah ditetesi lugol
|
||
A
|
Cahaya langsung
|
hijau
|
Hijau layu
|
Hijau kekuningan
|
Coklat pekat
|
B
|
Ditutup aluminium foil
|
Hijau kehitaman
|
Hijau layu
|
Hijau kekuningan
|
Coklat
|
2.
Pembahasan
Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum
maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru
kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan alkohol bagian yang sebelumnya
tertutup oleh kertas foil tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya
menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagain daun yang
tidak ditutupi kertas foil terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi
kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari
proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahya matahari
terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang terkena cahaya matahari
tidak tejadi proses fotosintesis.
3.
Diskusi
1.
Berdasarkan
percobaan tersebut, tentukan :
a.
Variabel bebas :
alkohol
b.
Variabel terikat :
daun singkong
c.
Variabel kontrol :
daun dadap
d.
Variabel pengganggu
(variabel yang tidak diinginkan)
2.
Mengapa hanya
sebagian permukaan daun yang ditutupi dengan kertas karbon/aluminium foil?
è Agar mengetahui perbedaan antara daun yang ditutupi dan
tidak. Daun yang ditutupi tidak akan terpapar sinar matahari, sedangkan daun
yang lainnya terpapar sinar matahari.
3.
Apa tujuan daun
dibuat layu dengan cara dimasukkan ke dalam air mendidih?
è Agar sel-sel daunnya mati
4.
Mengapa daun
dimasukkan ke dalam alkohol panas setelah direbus dalam air mendidih?
è Agar kandungan klorofil dalam daun terlarut.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a.
Ingenhousz
1. Terbukti
bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.
2. Faktor
suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini
bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi
cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat
proses fotosintesis menjadi maksimal.
3. Faktor
intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis
menjadi lambat.
4. Faktor
kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses
fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku
dari proses fotosintesis.
5. Suhu,
intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap
kecepatan proses fotosintesis.
b.
Sachs
Pada
proses fotosintesis dihasilkan amilum dan proses Fotosintesis membutuhkan dua
komponen utama yaitu cahaya dan klorofil.
B.
Saran
1.
Dibutuhkan waktu
yang lebih lama, agar dalam melakukan penelitian dapat memperoleh data yang
lebih akurat.
2.
Dibutuhkan
alat-alat dan bahan yang lebih lengkap, agar data dari hasil percobaan lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://praktikumbiologi.com/test-sach-untuk-membuktikan-fotosintesis-menghasilkan-amilum/
http://praktikumbiologi.blogspot.co.id/2011/08/praktikum-fotosintesis-ingenhousz.html
https://suharjana.wordpress.com/2013/03/20/fotosintesis-dan-uji-fotosintesis/
LAMPIRAN
a.
Ingenhousz




b.
Sachs




